MANADO, mediasatu.online – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Minahasa, Dr. Lynda D. Watania, MM, M.Si, menegaskan bahwa penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar merupakan wujud dari martabat bangsa.
Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Konsolidasi Daerah Pembinaan Lembaga dalam Penggunaan Bahasa Negara, yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara di Novotel Convention Center Manado, Kamis (16/10/2025).
Kegiatan dibuka oleh Sekretaris Dinas Kebudayaan Provinsi Sulut yang hadir mewakili Sekprov Sulut. Turut hadir pula Asisten III Setdakab Minahasa, Dr. Vicky C.H.S. Tanor, serta Kadis Pendidikan Minahasa, Hansje Tommy Wuwungan, S.Pd, MM.
Dalam sambutannya, Sekda Lynda menyoroti fenomena menurunnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik di kalangan generasi muda.
“Data menunjukkan bahwa generasi boomer masih menjadi pengguna utama bahasa Indonesia yang baik dan benar. Namun, di kelompok milenial dan gen Z, terjadi penurunan cukup signifikan. Ini merupakan tantangan besar karena mereka adalah kelompok usia produktif,” ujarnya.
Menurutnya, kemampuan berbahasa yang baik menggambarkan tingkat peradaban dan kemajuan suatu bangsa.
“Bahasa Indonesia merupakan simbol identitas dan martabat bangsa. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi juga bergantung pada kemampuan memahami bacaan dan tulisan dalam bahasa Indonesia yang baik,” jelasnya.
Sekda menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Minahasa telah mengimplementasikan sejumlah langkah strategis, antara lain pengawasan penggunaan bahasa di sekolah, penyelenggaraan lomba kebahasaan, serta rencana pembukaan formasi guru Bahasa Indonesia pada seleksi CPNS mendatang.
“Minimnya tenaga pendidik Bahasa Indonesia menjadi perhatian kami. Karena itu, ke depan formasi guru Bahasa Indonesia akan menjadi prioritas,” katanya.
Sementara itu, Kadis Pendidikan Minahasa, Hansje Tommy Wuwungan, mengungkapkan tiga arah kebijakan pemerintah daerah dalam penguatan bahasa, yakni: menjadikan sekolah sebagai pusat pelestarian bahasa, memperkuat kolaborasi antarinstansi, serta meningkatkan kompetensi guru Bahasa Indonesia.
“Kami juga bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan Daerah melalui berbagai kegiatan, seperti lomba Anak Bertutur dan kunjungan siswa ke perpustakaan tiga lantai yang representatif dan modern,” jelasnya.
Kabupaten Minahasa sendiri tercatat sebagai daerah pertama di Sulawesi Utara yang menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu, sebagai bukti komitmen terhadap pelestarian bahasa daerah dan penguatan bahasa nasional.
“Pelestarian bahasa bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan tanggung jawab kita semua, guru, tokoh masyarakat, dan generasi muda. Mari bersama menjaga bahasa Indonesia sebagai pemersatu bangsa,” pungkas Sekda Lynda. (Win)

