Minahasa, mediasatu.online – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa terus bergerak aktif menangani pendangkalan Danau Tondano yang belakangan menjadi penyebab utama banjir di sejumlah wilayah Tondano.
Dalam upaya tersebut, Pemkab menggandeng berbagai stakeholder dan pemangku kepentingan untuk bergotong royong melakukan penanganan secara kolaboratif.
Pendangkalan danau yang semakin mengkhawatirkan ditengarai menyebabkan meningkatnya debit air saat hujan deras, hingga meluap ke permukiman warga. Sebagai langkah darurat, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Tonsea Lama telah membuka penuh pintu air untuk mengurangi volume air danau.
“Kondisi pendangkalan Danau Tondano sudah sangat memprihatinkan. Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak dalam penanganannya, termasuk Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Utara, Balai Wilayah Sungai Sulawesi I, PLTA Tonsea Lama, dan instansi terkait lainnya,” ungkap Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa, Dr. Lynda Watania, MM, MSi, usai rapat koordinasi, Kamis (15/5) kemarin.
Menurut Watania, Danau Tondano memiliki nilai strategis tidak hanya dari aspek lingkungan, tetapi juga sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Sulawesi Utara.
“Danau Tondano punya potensi besar untuk menjadi destinasi wisata dunia. Tentu, ini harus ditunjang dengan pembangunan infrastruktur yang memadai,” ujarnya.
Pemkab Minahasa juga mendorong pemerintah pusat untuk turun tangan lebih aktif dalam penyelamatan dan optimalisasi Danau Tondano, mengingat danau tersebut telah ditetapkan sebagai salah satu danau prioritas nasional dan berada di bawah kewenangan pusat.
Dalam skala lokal, berbagai langkah konkret telah dilakukan, seperti kerja bakti massal setiap hari Jumat, pembentukan posko bantuan bencana dan kesehatan, serta pemberian bantuan langsung kepada warga terdampak banjir. Termasuk pula pembangunan jembatan bambu sementara menuju rumah-rumah warga yang terendam.
“Semua pihak yang terlibat telah berkomitmen untuk mendukung langkah strategis, baik jangka pendek, menengah, maupun panjang demi menyelamatkan Danau Tondano dan mengurangi dampak banjir di wilayah Minahasa,” pungkas Watania. (Win)