MINAHASA, mediasatu.online – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Minahasa, Lynda Watania, secara resmi membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang membahas pelestarian upacara adat Minahasa.
FGD ini berlangsung di Hotel Yama Resort, Tondano Rabu, (6/11) menghadirkan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Minahasa, tokoh adat, akademisi, serta perwakilan masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap budaya Minahasa.
Dalam sambutannya, Sekda Lynda Watania menekankan pentingnya menjaga dan melestarikan budaya Minahasa sebagai identitas daerah dan warisan leluhur. Menurutnya, pelaksanaan upacara adat merupakan bagian dari budaya yang harus diwariskan kepada generasi muda agar tetap lestari di tengah perubahan zaman.
“Kehadiran kita di sini menunjukkan komitmen bersama dalam menjaga dan melestarikan adat serta tradisi yang telah diwariskan oleh leluhur Minahasa,” kata Watania.
Ia memberikan apresiasi kepada panitia penyelenggara dan semua pihak yang berperan dalam terselenggaranya FGD ini.
Lebih lanjut, Sekda Minahasa menjelaskan bahwa fokus utama diskusi kali ini adalah membahas peran, makna, serta kelangsungan upacara adat Minahasa dalam konteks perkembangan zaman. Hal ini dilakukan agar adat dan budaya tetap hidup serta menjadi warisan yang berharga bagi generasi masa depan.
“Minahasa kaya akan budaya, dan upacara adat bukan sekadar seremonial, melainkan sarat akan nilai filosofi, sejarah, dan spiritualitas. Melalui upacara adat, kita dapat menyaksikan nilai-nilai luhur seperti gotong-royong, kebersamaan, dan penghormatan kepada leluhur, yang menjadi ciri khas masyarakat Minahasa,” tambah Watania.
Menurutnya, upaya melestarikan budaya daerah harus disertai langkah-langkah konkret, termasuk memperkuat pemahaman dan apresiasi terhadap makna upacara adat. Salah satu cara efektif, lanjut Watania, adalah dengan mengadakan diskusi seperti FGD ini, di mana seluruh peserta bisa saling berbagi pandangan, menggali makna lebih dalam, dan mencari solusi atas tantangan yang dihadapi dalam menjaga adat Minahasa. (Win)