MINAHASA, mediasatu.online – Pemerintah Kabupaten Minahasa menggelar Rapat Koordinasi Persiapan Hari Pengucapan Syukur yang akan dilaksanakan pada Minggu, 20 Juli 2025.
Rapat tersebut dipimpin langsung Bupati Minahasa, Robby Dondokambey, S.Si., MAP, didampingi Wakil Bupati Vanda Sarundajang, S.S., dan Sekretaris Daerah Dr. Lynda D. Watania, M.M., M.Si., bertempat di Ruang Sidang Kantor Bupati Minahasa.
Dalam arahannya, Bupati Robby Dondokambey menyampaikan bahwa perayaan Pengucapan Syukur tahun ini akan dipusatkan di Taman God Bless Minahasa, Lapangan Dr. Sam Ratulangi Tondano, dengan Ibadah Syukur dimulai pukul 09.30 WITA.
“Pelaksanaan ini kami pusatkan agar tercipta suasana kebersamaan yang sederhana namun penuh makna antara pemerintah dan seluruh masyarakat Minahasa,” ujar Bupati RD.
Lebih lanjut, Bupati menjelaskan bahwa acara akan diawali dengan ibadah syukur bersama jajaran pemerintah daerah, dilanjutkan dengan santap kasih bersama seluruh lapisan masyarakat. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini mengedepankan efisiensi anggaran, tanpa mengurangi makna syukur dan nilai kebersamaan.
“Kita tidak perlu kemewahan, cukup dengan kebersamaan yang tulus dan penuh syukur. Makanan tradisional seperti ayam woku akan dibawa secara sederhana oleh masing-masing perangkat daerah,” tambahnya.
Dalam rangka memperkuat nuansa budaya dan spiritual, kegiatan juga akan diramaikan dengan pergelaran rohani, termasuk pertunjukan musik kolintang dan tarian tradisional Minahasa.
Wakil Bupati Minahasa, Vanda Sarundajang, menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini dan menyatakan bahwa akan diusulkan agar Pengucapan Syukur menjadi bagian dari Kalender Event tahunan Kabupaten Minahasa, dengan Kota Tondano sebagai pusatnya.
“Ini bisa menjadi momen tahunan yang mempererat hubungan pemerintah dan masyarakat sekaligus melestarikan budaya kita,” ujar Wabup Vasung.
Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan jajaran teknis Pemkab Minahasa, yang menyatakan komitmennya mendukung penuh pelaksanaan acara sebagai bentuk nyata ungkapan syukur serta cinta terhadap budaya dan tradisi Minahasa. (Win)