Tondano, Permata Wisata Minahasa Perpaduan Alam dan Budaya Jadi Sorotan Nasional

MINAHASA, mediasatu.online – Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, kembali menjadi sorotan nasional lewat pesona kawasan wisata Tondano yang kian menawan. Kombinasi antara keindahan alam Danau Tondano, kekayaan budaya lokal, dan peningkatan infrastruktur menjadikan kawasan ini magnet baru bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Tondano dikenal sebagai pusat budaya masyarakat Minahasa dengan sejarah panjang dan nilai tradisi yang masih terjaga. Nama “Tondano” diyakini berasal dari istilah Tou Danow yang berarti “orang danau,” menggambarkan kehidupan masyarakat yang erat dengan perairan dan alam sekitarnya.

Sejak masa kolonial Belanda, wilayah ini telah dikenal sebagai daerah strategis dengan panorama yang memukau serta udara yang sejuk. Kini, Pemerintah Kabupaten Minahasa bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus memantapkan pengembangan kawasan ini melalui Program Penataan Kawasan Tondano, yang dilaksanakan oleh Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman dan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Utara di bawah Ditjen Cipta Karya. Proyek tersebut rampung dan resmi diserahkan kepada pemerintah daerah pada Maret 2024.

Beberapa titik revitalisasi penting dalam proyek ini meliputi, Panggung dan Lapangan Sam Ratulangi (Taman God Bless Minahasa): Ruang publik multifungsi yang menjadi pusat kegiatan seni, budaya, serta hiburan masyarakat.

Revitalisasi kawasan Danau Tondano, Jalur pedestrian yang tertata rapi dengan panorama langsung ke danau, menghadirkan pengalaman wisata yang nyaman sekaligus menjadi spot favorit untuk bersantai dan berfoto.

Bupati Minahasa, Robby Dondokambey, S.Si, MAP, menegaskan pentingnya pembangunan infrastruktur sebagai fondasi utama pengembangan sektor pariwisata.

“Langkah pertama dalam membangun pariwisata adalah memperbaiki infrastrukturnya, kemudian fasilitas dan kegiatan, baru promosi besar-besaran. Kalau hal itu belum siap, wisatawan bisa datang sekali, tapi tidak akan kembali lagi. Ini yang harus dijaga,” ujar Dondokambey.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman, Wahyu Kusumosusanto, menjelaskan bahwa penataan kawasan Tondano merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Infrastruktur Permukiman (RPIP) yang difokuskan untuk memperkuat infrastruktur penunjang pariwisata di sekitar Danau Tondano.

“Danau Tondano termasuk dalam daftar danau prioritas nasional dan telah tercantum dalam Perda Sulut Nomor 1 Tahun 2014 tentang RTRW Provinsi Sulawesi Utara 2014–2034, yang menetapkan DAS Tondano sebagai kawasan strategis nasional untuk konservasi dan pariwisata,” terangnya.

Atas dukungan Kementerian PUPR, Bupati Dondokambey menyampaikan apresiasinya dan berharap kolaborasi ini dapat terus mendorong kemajuan pariwisata di Minahasa.

“Kami berterima kasih kepada Kementerian PUPR yang telah membantu membangun sarana dan prasarana di Sulawesi Utara. Dengan penataan ini, kami berharap sektor pariwisata semakin berkembang dan memberi dampak ekonomi bagi masyarakat,” ucapnya.

Sebagai tindak lanjut, pada Rabu, 22 Oktober 2025, Bupati Robby Dondokambey juga menyerahkan Proposal Lanjutan Penanganan Revitalisasi Danau Tondano kepada Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) Kementerian PUPR di Jakarta, sebagai komitmen keberlanjutan pengelolaan kawasan tersebut.

Dengan kekayaan alam yang mempesona, budaya yang tetap hidup, dan infrastruktur modern yang terus dikembangkan, Tondano kini menjelma menjadi destinasi unggulan di Indonesia Timur siap menyambut wisatawan dari berbagai penjuru dunia. (Win)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *