Angka Stunting Kabupaten Minahasa Turun 19,4 Persen

MINAHASA, mediasatu.online – Angka Stunting di Kabupaten Minahasa turun dari 23,1 persen pada 2023 menjadi 19,4 persen di 2024. Angka tersebut lebih baik dibandingkan rata-rata nasional yaitu 19,8 persen

Hal itu, diungkap saat Wakil Bupati Minahasa, Vanda Sarundajang, SS bersama Ketua TP-PKK Kabupaten Minahasa, Martina Watok Dondokambey – Lengkong, SE menghadiri Workshop Percepatan Penanganan Stunting di Kecamatan Kawangkoan Barat. Rabu, (10/9)

“Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas penyertaan-Nya sehingga kegiatan penting ini dapat terlaksana dengan baik bahwa stunting bukan hanya soal tinggi badan anak, melainkan juga menyangkut kualitas hidup, kecerdasan, produktivitas, bahkan daya saing bangsa di masa depan. Penanganan stunting merupakan prioritas nasional sekaligus tanggung jawab kita bersama di daerah,” ujar Wabup Vanda saat menyampaikan sambutan Bupati Minahasa, Robby Dondokambey, S.Si, MAP.

Menurutnya, kerja keras pemerintah bersama masyarakat Minahasa telah menunjukkan hasil signifikan. Berdasarkan data Status Gizi Survei Indonesia (SSGI) 2024, angka stunting di Kabupaten Minahasa berhasil turun dari 23,1 persen pada 2023 menjadi 19,4 persen di 2024. Angka tersebut lebih baik dibandingkan rata-rata nasional yaitu 19,8 persen.

Keberhasilan ini, lanjutnya, tidak lepas dari peran Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Minahasa serta program inovatif “Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting” (GENTING). Atas upaya bersama tersebut, Kabupaten Minahasa juga menerima penghargaan dari Pemerintah Provinsi Sulut sebagai salah satu daerah dengan progres signifikan dalam penurunan angka stunting.

“Penghargaan ini bukan hanya untuk pemerintah, tetapi juga untuk seluruh masyarakat Minahasa yang bergotong-royong mendukung program pencegahan stunting,” tegasnya.

Lebih lanjut, Bupati menargetkan pada tahun 2045 Minahasa bebas stunting. Untuk mencapai target tersebut, diperlukan kolaborasi pentahelix yaitu pemerintah, swasta, akademisi, media, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan seluruh elemen rakyat Minahasa.

Melalui workshop ini, Bupati berharap seluruh peserta mampu memahami strategi percepatan penanganan stunting di tingkat kecamatan dan desa. Ia juga mengajak camat, hukum tua, lurah, TP-PKK, kader posyandu, kader KB, serta perangkat desa dan kelurahan agar semakin proaktif dalam menggerakkan masyarakat serta memperkuat sinergi intervensi spesifik maupun sensitif.

“Saya yakin dengan semangat Si Tou Timou Tumou Tou dan Mapalus, kita pasti bisa menekan angka stunting di Minahasa. Mari kita wujudkan generasi emas Minahasa yang sehat, cerdas, unggul, dan berdaya saing menuju Minahasa yang semakin maju dan sejahtera,” tutupnya. (Win) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *